Rabu, 27 Mei 2009

Garda Bangsa: Seluruh Rezim di Indonesia Neolib

Rabu, 27 Mei 2009 - 18:28 wib
Muhammad Saifullah - Okezone
Foto: Kader Garda Bangsa Demo di Bundaran HI

JAKARTA - Isu neo liberalisme yang mencuat menjelang Pilpres 2009 sangat disayangkan Dewan Koordinasi Nasional Garda Bangsa.

Polemik tersebut sangat kontraproduktif karena fakta sejarah mencatat semua rezim yang pernah berkuasa di Indonesia sejak orde baru hingga era reformasi menerapkan sistem ekonomi neoliberalisme.

"Seluruh rezim di Indonesia sejak orde baru menerapkan sistem ekonomi leberalisme. Karena itu, neoliberalisme harus dihadapi bersama secara structural constrain Indonesia sebagai negara bangsa, bukan sekedar pembunuhan karakter menjelang Pilpres 2009 semata," ujar Ketua Umum Garda Bangsa Eman Hermawan dalam rilisnya kepada okezone di Jakarta, Rabu (27/5/2009).

Tolak ukur dari madzab neolib, terang Eman, adalah adanya pasar bebas dan privatisasi atau penjualan aset negara. Berdasarkan data dan fakta yang terjadi, maka periode pemerintahan 2001-2004 merupakan pemerintahan paling neolib karena pemerintahannya sangat mengandalkan privatisasi BUMN.

Saham-saham perusahaan yang diambil alih pemerintahan sebagai kompensasi pengembalian kredit BLBI, juga dijual dengan sangat murah, hanya sekira 20 persen dari total nilai BLBI. Buktinya BUMN seperti PT Indosat, PT Aneka Tambang, dan PT Timah dan lain-lain diprivatisasi.

Selama tiga tahun pemerintahan periode ini terjadi privatisasi BUMN dengan nilai sebesar Rp3,5 triliun pada tahun 2001, Rp7,7 triliun pada 2002, dan Rp7,3 triliun pada tahun 2003. "Oleh karena itu tadi siang kami menggelar aksi di Bundaran HI untuk meluruskan pemahaman tentang neoliberalisme," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar